top of page
JM

PUB Gelar Dialog Mencegah Hoax



Ki Jos, dari kehumasan PUB sedang dialog dengan para siswa SMK Al-Bayan

Trauma atas bencana tsunami tidak saja dialami para orang tua, tetapi juga kaum muda yang saat ini sedang mengenyam pendidikan di berbagai sekolah di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.


Seperti yang dialami para siswa dan siswi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al-Bayan, di Desa Teluk, Labuan. Mereka mengaku masih trauma atas kejadian tsunami yang dialaminya akhir Desember 2018 lalu.


“Ya, mereka masih mengalami trauma setelah kejadian tsunami,” kata Ita Mintarsih, S.Ag, MA. Kepala Sekolah SMK Al-Bayan, Selasa (26 Februari 2019), di tengah kegiatan perbaikan bangunan sekolah yang dilakukan Perkumpulan Urang Banten (PUB).


Dalam penjelasannya, Ita Mintarsih mengaku, terganggunya proses belajar mengajar tidak saja karena kerusakan bangunan (termasuk atap bangunan) juga mental para siswa sekolah yang trauma atas kejadian tsunami.


“Terima kasih kepada PUB, saat ini sedang memperbaiki bangunan sekolah kami, termasuk menyemangati para siswa yang masih trauma atas kejadian tsunami dengan dialog umum dan pencegahan terhadap berita hoax,” tutur Ita Mintarsih.


Diakui Ita Mintarsih, mereka para siswa merasa senang setelah adanya dialog umum dan dialog tentang komunikasi, khususnya dunia informasi melalui media massa (mainstreim) dan media sosial (medsos) dalam memerangi hoax.


Seperti diketahui, SMK Al-Bayan yang jaraknya sekitar 64 kilometer dari pusat pemerintahan kabupaten ini, diproritaskan pihak PUB untuk diperbaiki bangunan sekolahnya. Ini satu dari sekian banyak bangunan yang rusak mendapat proritas, yaitu dua bangunan mandi cuci kakus (MCK) di Paniis, Masjid Nurul Huda (Cisaat), dan Sekolah Matlabul Falah (Labuan).(*)


42 views0 comments

Comments


bottom of page